RSS

Budaya Nganjuk dan Ciri Khasnya





Nganjuk adalah kota kecil yang ada di Jawa timur . Dahulunya Nganjuk dikenal dengan nama Anjuk Ladang yang dalam bahasa jawa kuno berarti Tanah Kemenangan, selain itu Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin.  Kabupaten Nganjuk berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro disebelah utara ,Kabupaten Madiun disebelah barat, dengan Kabupaten Jombang disebelah timur dan Kabupaten Kediri disebelah selatan. Setiap malam satu Suro Dinas Kebudayaan Nganjuk selalu mengadakan prosesi Siraman di objek wisata  Air Terjun sedudo tepatnya didaerah Sawahan . Prosesi Siraman diawali dengan tabur bunga di tengah-tengah objek wiasata air terjun Sedudo yang dilakukan oleh Bupati . Ritual Siraman ini selalu berlangsung dengan meriah dan sakral ,ditambah lagi dengan adanya tarian Bedhayan Amek Tirta semakin menambah kesakralan prosesi ini , tarian itu sendiri merupakan penggambaran rasa syukur kepada sang Tuhan Yang Maha Esa yang dilakukan oleh lima gadis cantik. Sedangkan dibelakangnya siap sepuluh gadis cantik berambut panjang, yang siap dengan klentingnya  dan lima perjaka yang siap mengambil air (Amek Tirta) dari Air terjun Sedudo , sebelum pertunjukan tari itu dimulai, seorang penunjuk jalan (Cucuk Lampah) telah memandu jalan menuju Air terjun Sedudo , dibelakang berderet lima sesepuh yang membawa dupa dan sesaaji  disusul para putri domas, lima penari Bedhayan, dan paling belakang diikuti sepuluh gadis berambut panjang dan lima perjaka tampan. Tak hanya prosesi siraman yang dilakukan setiap tahun tetapi ada juga budaya lain yang selalu dilakukan setiap tahunnya tepatnya dibulan April ,karena bulan April merupakan hari jadi Kabupaten Nganjuk. Pemerintah Nganjuk mengadakan Boyongan atau yang biasa disebut dengan Kirab arak-arakan Bupati dan para pejabat daerah sebagai pertanda peringatan hari jadi Kabupaten Nganjuk. Pada bulan april lalu diadakan Pawai Alegoris dengan menggunakan kuda menyemarakkan hari jadi Kabupaten Nganjuk serta kesenian lainnya yang diikuti dari berbagai daerah seperti Madiun, Kediri ,Tulungagung, Jombang dari alun-alun Berbek menuju pendopo Kabupaten Nganjuk . Pawai iring-iringan ini merupakan simbol yang dahulunya pusat pemerintahan Nganjuk berada di Kecamatan Berbek berpindah ke jantung Kota Nganjuk seperti sekarang. Pawai aAlagerosi ini diakhiri dnegan penyerahan dua pusaka berupa tombak dan payung kepada Bupati dan wakil Bupati. Usai menerima Pusaka Buapati Nganjuk berkenan membuka pawai budaya. Berbagai kebudayaan Tradisional yang ditampilkan yakni , Jaranan ,bantengan, Reog hingga berbagai tarian disuguhkan untuk menghibur masyarakat. Serta tidak ketinggalan berbagai busana dari limbah ditampilkan oleh para pelajar SMA/SMK di Kabupaten Nganjuk. Tak hanya budayanya yang cukup dikenal masyarakat tetapi Nganjuk juga dikenal dengan ciri khas makanannya yaitu Nasi Becek ,sejenis gulai kambing yang memiliki rasa khas, Dumbleg,sejenis dodol yang terbuat dari ketan dan dibungkus dengan pelepah pisang yg sudah dikeringkan makanan ini hanya ada pada hari-hari tertentu di Pasar Gondang (tiap pasaran pon), Nasi Pecel ,menu nasi dengan sayuran(kulup) yg disiram dengan sambel kacang disertai rempeyek, Krupuk Upil ,krupuk kecil yang digoreng menggunakan pasir, Onde-onde njeblos yaitu onde-onde yang tidak ada isnya.

0 komentar:

Posting Komentar